tag:blogger.com,1999:blog-30231824923725488502024-02-23T18:02:08.155-08:00Psikologi Islam (Islamic Psychology)Psikologi Islam yang dicanangkan oleh kalangan terbatas mengundang rekan dialog untuk berperan aktif dan bersinerji dalam satu tekad dan cita-cita rabbani. Ini satu upaya menuju tauhid yang kaffah, yang tidak sebatas pada ranah bathiniah, tetapi juga ranah ilmiah, sehingga tiada keterpisahan antara iman, ilmu dan amal. Psikologi Islam milik kita bersama!!!Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.Sihttp://www.blogger.com/profile/10476069143496247124noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-3023182492372548850.post-52968781850747112192008-08-14T02:10:00.001-07:002012-06-01T08:03:12.375-07:00Psikologi Islam<br />
(Islamic Psychology)<br />
Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.SiProf. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.Sihttp://www.blogger.com/profile/10476069143496247124noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3023182492372548850.post-69205745560225086122008-03-30T19:32:00.000-07:002010-02-24T23:57:16.701-08:00Iftitah<div align="justify"><font style="color: rgb(255, 255, 153);"><font style="" face="trebuchet ms" size="4"><font size="5"><strong>PSIKOLOGI ISLAM</strong></font><br />Abdul Mujib<br /></font></font></div><div align="justify"><font style="color: rgb(255, 255, 153);"><strong>Iftitah</strong><br />Menghadirkan wacana baru, yang kemudian diabadikan dalam nama <strong>Psikologi Islam</strong> atau <strong>Psikologi Islami</strong> merupakan suatu keniscayaan. Paling tidak ada dua sisi yang dapat dilihat dalam menelaah fenomena ini. Dari sisi pengembangan ilmu, upaya ini sebagai pembanding atau bahkan counter discourse terhadap teori-teori psikologi yang dibangun dari paradigma sekuler. Masyarakat religius, khususnya masyarakat Muslim Indonesia, tidak mungkin menggunakan teori-teori psikologi sekuler. Selain bias budaya, teori-teori tersebut bebas nilai yang menafikan unsur-unsur metafisik dan spiritual-transendental. Masyarakat Muslim lebih tepat menggunakan teori psikologi berbasis keislaman, karena teori itu dapat mengkaver seleuruh perilakunya dan menunjukkan self-image maupun self-esteem sebagai seorang muslim yang sesungguhnya. Sedang dari sisi praktisnya, pengembangan psikologi Islam merupakan oase baru bagi praktisi psikologi, konseling dan psikoterapi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, untuk menciptakan suasana batin yang sejahtera dan bahagia hakiki.<br />Dalam usianya yang relatif belia (periode puber), psikologi Islam yang dikumandangkan oleh komunitas terbatas baru menghadirkan sajian (1) kajian dalam bentuk diskusi, seminar dan temu ilmiah nasional; (2) pembentukan organisasi, yang pada tingkat nasional terwadahi dalam Asosiasi Psikologi Islami (API) dan Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (Imamupsi); (3) penerbitan buku dan jurnal ilmiah yang bertemakan psikologi Islam; dan (4) memasukkan psikologi sebagai bagian dari mata kuliah wajib atau pilihan di beberapa perguruan tinggi.<br />Terdapat beberapa alasan mengapa pengembangan psikologi Islam masih berputar pada kalangan terbatas. Pertama, sulit ditemukan sumber daya insani yang memiliki pengetahuan integratif antara Islam dan psikologi. Mereka saling menunggu siapa yang duluan memulai, apakah sarjana agama ataukah sarjana psikologi; Kedua, sulit menggabungkan metodologi pengembangan ilmu, antara empiris (<em>syahadah</em>) versus meta-empiris (<em>ghayb</em>), induktif versus deduktif, apa adanya versus bagaimana seharusnya, bebas etik versus sarat etik, kuantitatif versus kualitatif, positivistik-empiris versus doktriner-normatif dan antroposentris versus teosentris; Ketiga, Psikologi Islam sebagai bagian dari studi Islam memiliki batasan-batasan yang tidak semunya dapat dijangkau oleh metodologi ilmu empiris, sebab tidak semua fenomena keagamaan dapat diukur melalui tes-tes psikologi, seperti masalah kecerdasan spiritual/keruhanian, masalah keimanan dan ketakwaan.<br />Psikologi Islam hadir dengan penuh tantangan sekaligus peluang bagi mereka yang concern terhadap pengembangan sains Islami. Ber-Islam secara kaffah menuntut pada pemeluknya untuk lebih intens dan kreatif dalam pengembangan wacana ini, tanpa menunggu apalagi menghujat terhadap usaha-usaha produktif dari komunitas psikologi Islam. Masih banyak hal yang perlu mendapat uluran pemikiran dan keberanian dalam membuat kebijakan, antara lain (1) bidang akademik; perlu memasukkan mata kuliah Psikologi Islam sebagai mata kuliah wajib. Atau, menjadikan wacana keislaman sebagai basis pengembangan semua mata kuliah psikologi. Usaha ini merupakan embrio yang mendorong mahasiswa untuk mengambil tema-tema psikologi Islam dalam penelitian skripsi, tesis maupun disertasi; (2) bidang penelitian; mulai berani menggunakan teori dari Islam sendiri, seperti indikator-indikator religiusitas diambil dari Hadis Nabi Saw mengenai iman, islam dan ihsan serta mulai berani menyusun instrumen penelitian yang diturunkan dari kerangka ilmiah Islami; (3) bidang pelatihan; perlu mengembangkan desain pelatihan yang bernuansakan Islami, sehingga mampu menciptakan manusia yang produktif dan kreatif dengan dasar iman dan takwa.<br />Untuk mengisi itu semua, penulis baru mampu mengkonstruks konsep yang dikodifikasi dari para mufassir, muhadis, teolog, filosof dan sufi untuk kemudian disistematisasi dalam kerangka psikologi. Rekan dialog sangat penulis butuhkan dalam rangka implementasi gagasan menjadi alat penelitian, eksperimen dan pelatihan. Jika ini dilakukan maka cita-cita menjadikan psikologi Islam sebagai mazhab kelima setelah psikoanalisis, psikobehavioristik, psikohumanistik dan psikotranspersonal akan tercapai, atau paling tidak dapat menelorkan psikologi pribumi (<em>indigenous psychology</em>) yang dapat mengkaver sosok manusia muslim Indonesia.<br />Karya ilmiah, baik dalam bentuk buku maupun tulisan lepas di Jurnal ilmiah, dapat diakses. Karya ilmiah yang dimaksud antara lain: </font></div><font style="color: rgb(255, 255, 153);"><div align="justify"><br /><strong>Dalam Bentuk Buku:</strong><br /><a href="http://pribadiislam.blogspot.com/"><em>Kepribadian dalam Psikologi Islam</em>.</a> Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005<br /><a href="http://ruhislam.blogspot.com/"><em>Ruh dan Psikospiritual Islam</em>.</a> Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008<br /><a href="http://nuansa-psikologiislam.blogspot.com/"><em>Nuansa-Nuansa Psikologi Islam</em>.</a> Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002<br /><em><a href="http://fitrahislam.blogspot.com/">Fitrah & Kepribadian Islam;</a> Sebuah Pendekatan Psikologis</em>. Jakarta Darul Falah, 1999<br /><em><a href="http://risalahcinta-mujib.blogspot.com/">Risalah Cinta:</a> Seri Psikologi Islam.</em> Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004<br /><em><a href="http://tangisanislam.blogspot.com/">Apa Arti Tangisan Anda;</a> Seri Psikologi Islam</em>. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004<br /><em>Islam dan Psikologi</em>. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004<br /><em><a href="http://penddislam.blogspot.com/">Ilmu Pendidikan Islam:</a> Telaah atas Kerangka Konseptual Pendidikan Islam</em>. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006<br /><em><a href="http://penddislam.blogspot.com/">Ilmu Pendidikan Islam: </a>Telaah atas Komponen Dasar Pendidikan Islam</em>. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006<br /><a href="http://kawasan-islam.blogspot.com/"><em>Kawasan dan Wawasan Studi Islam</em>. </a>Jakarta Kencana Prenada Media Jakarta, 2005<br /><em><a href="http://pemikiran-pendidikanislam.blogspot.com/">Pemikiran Pendidikan Islam</a>; Kajian Filosofik dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya</em>. Bandung: Trigenda Karya, 1993<br /><a href="http://problematikawanita.blogspot.com/"><em>Problematika Wanita.</em> </a>Surabaya: Karya Abditama, 1994<br /><em>Dimens-dimensi Studi Islam</em>. Surabaya: Karya Abditama, 1995<br /><font style="color: rgb(255, 255, 153);"><em>Psikologi Islam; Tipologisasi atas Karya Psikologi Islam Kontemporer di Indonesia. Jakarta: Tazkia Press, 2005<br /></em><br /><strong>Dalam Bentuk Jurnal Ilmiah</strong><br /><em>Belajar dengan Cara Quantum dalam Perspektif Psikologi Islam</em><strong>.</strong> JurnaL el-Jadid Pascasarjana UIN Malang, 2005<br /><em>Evolusi Berpikir dan Implikasinya pada Pola Kerja (Melacak Dinamika Pemikiran dalam Wacana Islam dan Psikologi).</em> Jurnal Tazkiah Psikologi UIN Jakarta, 2004<br /><em>Gairah Kerja dalam Islam</em>. Jurnal Tazkiah Psikologi UIN Jakarta, 2004<br /><em>Gangguan Kepribadian dalam Psikologi Islam</em>. Jurnal Al-Azhar, UAI, 2005<br /><em>Hubungan Ruqyah dengan Psikoterapi Menurut Ibn Qayyim al-Jawziyah</em>. Jurnal Mimbar UIN Jakarta, 2005<br /><em>Konsepsi Dasar Kepribadian Islam</em>. Jurnal Tazkiah Psikologi UIN Jakarta<br /><em>Membangun Karakter Muslim yang Profesional.</em> Jurnal Citra Dedaktita. STAICD Jakarta, 2004<br /><em>Membangun Psikologi dengan</em> <em>Paradigma Tauhid.</em> Jurnal Al Azhar UAI, 2003<br /><em>Mimpi dalam Psikologi Isl</em>am. Jurnal Tazkiya Psikologi UIN Jakarta, 2005<br /><em>Paradigma Psikologi Kepribadian Islam</em>. Jurnal Tazkiah Psikologi UIN Jakarta<br /><em>Pembentukan Kepribadian Rabbani</em>. Jurnal Religiusitas Masjid Baitut Tholibin Depdiknas Jakarta, 2004<br /><em>Pengembangan Fitrah Peserta Didik dalam Pendidikan Islam, </em>Jurnal Edukasi Litbang Depag RI, 2004<br /><em>Pengembangan Kecerdasan Qalbiah dalam Pendidikan Islam.</em> Jurnal Edukasi Litbang Depag RI, 2004<br /><em>Pengembangan Kepribadian dalam Psikologi Islam</em>. Jurnal Kordinat, Kopertais Jakarta, 2005<br /><em>Pengembangan Psikologi Islam melalui Studi Islam</em>. Jurnal Psikologi Islami, API, Yogyakarta, 2005<br /><em>Penggolongan dan Diagnosa Manusia dalam al-Qur`an dan al-Sunnah. Jurnal</em> Tazkiya Psikologi UIN Jakarta, 2005<br /><em>Perspektif Islam tentang Kesehatan Mental, Psikopatologi dan Psikoterapi.</em> Jurnal Tazkiya Psikologi UIN Jakarta, 2004<br /><em>Psikologi Cinta: Menuju Psikohumanistik-Dialektis Islami</em>. Jurnal Religiusitas Depdiknas. 2005<br /><em>Psikologi Perdamaian dalam Perspektif Islam</em>. Jurnal Enlighten FAI UAI, 2008<br /><em>Psikologi Shalat dan Pembentukan Kepribadian</em>. Jurnal Religiusitas Depdiknas, 2007<br /><em>Quantum Learning dalam Psikologi Islam</em>. Jurnal al-Jadid Pascasarjana UIN Malang, 2006<br /><em>Risalah Cinta: Pendekatan Psikologi Islam.</em> Jurnal Psikologi Islami, API, 2005<br /><em>Ruh Menurut Ibn Qayyim al-Jawziyyah dalam perspektif Psikologi</em>. Jurnal Refleksi Ushuluddin UIN Jakarta, 2005<br /><em>Struktur Kepribadian dalam Psikologi Islam</em>. Jurnal Al-Azhar, UAI, 2004<br /><em>Tipologi Manusia dalam Psikologi Kepribadian Islam</em>. Jurnal Tazkiya Psikologi UIN, 2007<br /></font></div></font><div align="justify"><font style="color: rgb(255, 255, 153);">Karya ilmiah tersebut dapat dibaca atau mungkin dapat dikembangkan lebih lanjut.<br />Kami tunggu segala komentar dan masukan untuk keperluan pengembangan psikologi Islam selanjutnya.</font></div>Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.Sihttp://www.blogger.com/profile/10476069143496247124noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3023182492372548850.post-53901254546040976122008-03-24T01:29:00.000-07:002008-04-06T06:39:38.609-07:00Diskusi Psikologi Islam<p class="MsoPlainText" style="MARGIN: 0cm -0.85pt 0pt 27pt; COLOR: rgb(255,255,204); TEXT-INDENT: -27pt"><span style="color:#66ffff;">Blog ini dapat kita isi dengan diskusi yang terkait dengan tema-tema psikologi Islam. </span><span style="color:#66ffff;">Namun ada baiknya dilihat dulu tema-tema psikologi Islam yang biasa saya gunakan </span><span style="color:#66ffff;">sebagai <a href="http://sillabus-psikoislam.blogspot.com/"><span style="color:#ffcc00;">sillabus mata kuliah Psikologi Islam </span></a>untuk diajarkan di beberapa Perguruan Tinggi.</span></p><p class="MsoPlainText" style="MARGIN: 0cm -0.85pt 0pt 27pt; COLOR: rgb(255,255,204); TEXT-INDENT: -27pt"><span style="color:#66ffff;">Selamat bergabung pada blog ini.</span></p><p class="MsoPlainText" style="MARGIN: 0cm -0.85pt 0pt 27pt; COLOR: rgb(255,255,204); TEXT-INDENT: -27pt"><span style="color:#66ffff;">Wassalam</span></p>Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag. M.Sihttp://www.blogger.com/profile/10476069143496247124noreply@blogger.com25